LAPORAN HARGA POKOK BARANG YANG DIPRODUKSI
Pada
perusahaan dagang harga pokok penjualan dihitung dengan menambah persediaan
dagangan awal dengan pembelian barang dagangan dikurangi persediaan akhir.
Tetapi pada perusahaan manufaktur, karena ada proses produksi sebelum dilakukan
transaksi penjualan maka belum dapat disusun harga pokok penjualan, sehingga
terlebih dahulu disusun harga pokok barang yang diproduksi.
Harga
pokok barang yang diproduksi adalah kumpulan dari biaya produksi yang telah
dicatat pada siklus akuntansi biaya. Oleh karena itu, pada akhir periode
disusun laporan harga pokok produksi.
Harga
pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan dapat dihitung sebagai
berikut:
PT
ABCD
LAPORAN
HARGA POKOK PRODUKSI
PERIODE
20XX
Persediaan
BDP awal Rp
XXX
Biaya
produksi:
Pemakaian
Bahan Baku
-
Persediaan bahan baku awal Rp XXX
-
Pembelian bersih bahan baku Rp XXX +
Bahan baku yang tersedia
diproses Rp XXX
-
Persediaan bahan baku akhir Rp XXX -
Biaya
bahan baku Rp
XXX
Biaya
tenaga kerja Rp
XXX
Biaya
overhead pabrik:
-
Biaya listrik pabrik Rp XXX
-
Biaya asuransi pabrik Rp XXX
-
Biaya penyetoran aktiva tetap pabrik Rp XXX
-
Biaya perlengkapan pabrik Rp XXX
-
Biaya … pabrik Rp
XXX +
Jumlah
BOP Rp
XXX +
Jumlah
biaya produksi Rp
XXX +
Harga
pokok barang yang diproses Rp
XXX
Persediaan
BDP akhir Rp
XXX -
Harga
pokok produksi Rp XXX
PT
ABCD
LAPORAN
HARGA POKOK PENJUALAN
PERIODE
20XX
Persediaan awal barang jadi Rp
XXX
Harga pokok produksi Rp
XXX +
Harga pokok produksi barang jadi tersedia dijual Rp
XXX
Persediaan akhir barang jadi Rp
XXX -
Harga pokok penjualan Rp XXX
Setelah harga pokok penjualan diketahui, selanjutnya
dapat disusun laporan laba/rugi sama seperti pada perusahaan dagang.
Komentar
Posting Komentar