Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

LATIHAN KARTU PIUTANG

Data mutasi piutang dalam bulan Januari 2017 sebagai berikut: -           Saldo piutang per 31 Desember 2016 berjumlah Rp139.600.000 dengan rincian: Ø   Toko Sinar Baru, Bandung                     Rp38.400.000 Ø   Toko Selatan Jaya, Bandung                    Rp30.600.000 Ø   Toko Muktina, Bandung                         Rp1.400.000 Ø   Toko Cahaya Sari, Bandung                   Rp35.200.000 Ø   Toko Pinasti Mukti, Bandung               Rp34.000.000 -           Transaksi mutasi piutang dalam bulan Januari 2017 Januari 3 Penerimaan piutang dari Toko Pinasti Mukti, sebesar Rp14.000.000,00. BKM No. 101 4 Penerimaan piutang dari Toko Selatan Jaya sebesar Rp17.600.000,00. BKM 102 4 Penjualan kredit kepada Toko Pinasti Mukti, seharga Rp16.850.000. Faktur no 351 5 Penjualan kredit kepada Toko Selatan Jaya, seharga Rp16.850.000. Faktur No. 352 5 Penerimaan piutang dari Toko Sinar

LAPORAN HARGA POKOK BARANG YANG DIPRODUKSI

LAPORAN HARGA POKOK BARANG YANG DIPRODUKSI Pada perusahaan dagang harga pokok penjualan dihitung dengan menambah persediaan dagangan awal dengan pembelian barang dagangan dikurangi persediaan akhir. Tetapi pada perusahaan manufaktur, karena ada proses produksi sebelum dilakukan transaksi penjualan maka belum dapat disusun harga pokok penjualan, sehingga terlebih dahulu disusun harga pokok barang yang diproduksi. Harga pokok barang yang diproduksi adalah kumpulan dari biaya produksi yang telah dicatat pada siklus akuntansi biaya. Oleh karena itu, pada akhir periode disusun laporan harga pokok produksi. Harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan dapat dihitung sebagai berikut: PT ABCD LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI PERIODE 20XX Persediaan BDP awal                                                                                    Rp XXX Biaya produksi: Pemakaian Bahan Baku -           Persediaan bahan baku awal                 Rp XXX -           P

METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI 1.        Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, yaitu perusahaan yang melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Contoh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan antar lain adalah perusahaan percetakan, perusahaan mebel, dll. Pada metode ini harga pokok (biaya produksi) dikumpulkan atas dasar pekerjaan-pekerjaan atau pesanan-pesanan yang diterima dari langganan. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja diidentifikasi dan dibebankan berdasarkan pesanan di mana biaya tersebut terjadi. Biaya produksi tidak langsung yang tidak dapat dilacak berdasarkan pesanan dan didistribusikan pada pesanan-pesanan yang dikerjakan selama periode tertentu ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditentukan di muka. 2.        Metode Harga Pokok Proses Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi massa. Yaitu perusahaan yang melaksanakan pe

SISTEM BIAYA

SISTEM BIAYA Sistem penentuan biaya merupakan suatu sistem untuk mengalokasikan biaya ke produk melalui penghitungan biaya. Dalam sistem penentuan biaya ada dua masalah yang timbul yaitu sebagai berikut. 1.        Dasar biaya yang Digunakan Dasar biaya yang digunakan ada tiga yaitu sebagai berikut: a.        Sistem biaya sesungguhnya/aktual (historis), biaya produksi dikumpulkan pada saat terjadinya, tetapi pelaporannya ditunda sampai semua kegiatan produksi selesai dikerjakan. b.       Sistem biaya standar, yaitu biaya produksi, operasi, dan proses dihitung berdasarkan unit dan tarif yang sudah ditetapkan sebelumnya. Biaya aktual juga dicatat dan dibandingkan dengan biaya yang ditetapkan sebelumnya. c.        Sistem biaya normal, yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan atas biaya aktual, sedangkan biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan tarif yang sudah ditentukan sebelumnya 2.        Metode Penentuan Biaya Produksi Metode penent

PENGGOLONGAN BIAYA

PENGGOLONGAN BIAYA Biaya dalam akuntansi biaya dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Tujuan klasifikasi biaya dapat menempatkan penentuan biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Dalam akuntansi biaya dikenal dengan konsep different cost for different purposes. Biaya-biaya dalam akuntnasi biaya dapat digolongkan sebagai berikut: 1.        Menurut Objek Pengeluaran Nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna, dsb. 2.        Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan Dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, serta fungsi administrasi dan umum. Oleh karen

STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Gambar
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN MANUFAKTUR Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Oleh karena itu dua fungsi pokok yang biasanya terdapat dalam perusahaan manufaktur adalah: -           fungsi produksi, bertugas untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya yang dikeluarkan bagian ini disebut biaya produksi. -           fungsi pemasaran, yang bertugas untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan bagian ini disebut biaya pemasaran. -           Fungsi administrasi dan umum, untuk mengkoordinasi kedua fungsi pokok tersebut. Biaya yang dikeluarkan oleh bagian ini disebut biaya administrasi dan umum. Pabrik kertas, mengolah bahan baku berupa jerami, merang atau bagas (ampas tebu). Bahan baku ini mula-mula diolah dalam Bagian Pulp. Jerami, merang, atau ampas tebu ini dicampur dengan bahan penolong pokok berupa soda dalam bagian pulp untuk dijadikan b